Kamis, 30 Juli 2015

Linux server Vs Windows server
ebelum kita memilih Operasi Sistem ( OS ) untuk server kita
ada baik nya kita melihat kebutuhan, biaya dan waktu untuk
membuat server yang akan kita gunakan baik untuk
keperluan perusahaan atau keperluan pribadi. Biasanya
Server yang di bangun adalah server linux dan server
windows, disini saya akan menjelaskan beberapa
perbandingan antara ke dua server tersebut :
1. Stability
Sistem Linux sangat terkenal karena kemampuannya yang
bisa berjalan selama bertahun-tahun tanpa kegagalan;
pada kenyataannya, banyak pengguna Linux belum pernah
melihat crash dalam sistemnya. Itu sangat bagus untuk
pengguna , tapi hal ini penting terutama untuk usaha kecil
dan menengah, untuk downtime yang dapat memiliki
konsekuensi. Linux juga dapat menangani sejumlah besar
proses yang dapat berjalan sekaligus, hal ini jauh lebih baik
dari windows.
Kemudian kebutuhan untuk reboot. Pada Windows
perubahan konfigurasi biasanya membutuhkan reboot
menyebabkan downtime yang tak terelakkan, umumnya
anda tidak perlu me-restart Linux. Hampir semua
perubahan konfigurasi Linux dapat dilakukan pada saat
sistem berjalan dan tidak perlu merestart server nya.
2.Security
Untuk keamanan nya Linux lebih secure atau aman
daripada windows karena linux dibangun berbasis Unix,
didesain dari awal untuk menjadi sistem operasi multiuser.
Hanya administrator, atau root user, yang memiliki hak
akses administratif, serta lebih sedikit pengguna dan
aplikasi yang memiliki izin untuk mengakses kernel atau
satu sama lain. Linux juga sama bisa di serang oleh virus
atau malware, tapi hal ini sangat cepat di perbaiki oleh
developer dan User karena linux sifatnya adalah open
source jadi bisa di kembangkan oleh siapa saja. Kemudian
pengguna sistem Windows kadang-kadang dapat
menyembunyikan file dari administrator sistem. sedangkan
pada Linux, sys admin memiliki kendali dan kontrol penuh
terhadap semua file .
3.Hardware
Windows biasanya memerlukan perangkat keras yang
harus sering di upgrade untuk mengakomodasi tuntutan
sumber daya, sedangkan sumber daya linux adalah slim,
fleksibel dan terukur, dan itu support di komputer apapun,
terlepas dari prosesor atau mesin arsitektur.Linux juga bisa
dapat dengan mudah di reconfigured sehingga service –
service yang dipakai bisa di sesuaikan dengan kebutuhan
bisnis anda, hal ini bisa mengurangi kinerja memori dan
dapat meningkatkan kinerja server.
4.TCO / Biaya
Untuk biaya yang di gunakan untuk membuat server linux
pasti lebih murah di bandingkan dengan membuat server
windows, karena linux merupakan open source atau bisa di
dapatkan dengan gratis, software-software nya pun gratis
berbeda dengan windows dan software – software nya
harus membeli lisensi sehingga biaya dapat membengkak,
dipandang dari segi biaya linux lebih murah di bandingkan
windows.
5. Freedom & Kepuasan
Linux bisa di kembangkan oleh siapa saja, bisa di custome
dan bahkan bisa di rebuild disesuaikan dengan kebutuhan
bisnis anda tidak ada pembatasan develop untuk linux,
berbeda dengan windows yang memiliki vendor sendiri
sehingga tidak bisa di develop sesuka hati.
Tapi hal ini dikembalikan ke kebutuhan perusahaan , jika
memang membutuhkan server windows untuk aplikasi
pendukung perusahaan nya ya bagaimana lagi ,berarti
server windows harus di buat.

Rabu, 29 Juli 2015

PERBEDAAN SISTEM OPERASI OPEN SOURCE DAN CLOSED SOURCE

PERBEDAAN :
a. Perbedaan paling mendasar
adalah bahwa sistem operasi open
source Linux sebenarnya adalah
proyek pengerjaan sebuah kernel,
sedangkan closed source tidak
mengerjakan kernel saja tetapi
semua aspek dalam sistem operasi
(desain, multi task, window
manager, compatibility, dll).
b.      Sistem operasi open source bisa di
dapatkan secara gratis dan Cuma-
Cuma, sedangkan sistem operasi
closed source harus membayar dan
membelinya dulu.
c. Sistem operasi closed source ada
sertifikat untuk setiap
pembeliannya, sedangkan sistem
operasi open source tidak ada
sertifikat khusus setiap kita
menggunakannya.
d. Apa yang sekarang kita lihat pada
sistem operasi open source
( Linux,Unix,dll ) adalah proyek
yang melibatkan orang-orang
diseluruh dunia yang
mendukungnya. Sedangkan pada
sistem operasi closed source hanya
satu pengembang saja.

Sejarah sistem operasi Linux

SEJARAH LINUX


Pada tahun 1969, Ken Thompson dan Dennis Ritchie (juga
adalah developer bahasa C), para peneliti di AT&T Bell
Laboratorium Amerika, membuat sistem operasi UNIX,
cikal bakal dari Linux. UNIX mendapatkan perhatian besar
karena merupakan sistem operasi pertama yang dibuat
bukan oleh hardware maker. Selain itu juga karena
seluruh source code-nya dibuat dengan bahasa C,
sehingga mempermudah pemindahannya ke berbagai
platform.
Dalam waktu singkat UNIX berkembang secara pesat dan
terpecah dalam dua aliran: UNIX yang dikembangkan oleh
Universitas Berkeley dan yang dikembangkan oleh AT&T.
Setelah itu mulai banyak perusahaan yang melibatkan
diri, dan terjadilah persaingan yang melibatkan banyak
perusahaan untuk memegang kontrol dalam bidang
sistem operasi. Persaingan ini menyebabkan perlu adanya
standarisasi. Dari sini lahirlah proyek POSIX yang dimotori
oleh IEEE (The Institute of Electrical and Electronics
Engineers) yang bertujuan untuk menetapkan spesifikasi
standar UNIX. Akan tetapi, standarisasi ini tidak
meredakan persaingan. Sejak saat itu, muncul berbagai
macam jenis UNIX.
Salah satu diantaranya adalah MINIX yang dibuat oleh A.
S. Tanenbaum untuk tujuan pendidikan. Source code
MINIX inilah yang oleh Linus Torvalds, seorang
mahasiswa Universitas Helsinki pada waktu itu, kemudian
dijadikan sebagai referensi untuk membuat sistem operasi
baru yang gratis dan yang source codenya bisa diakses
oleh umum. Sistem operasi ini kemudian diberi nama
Linux. Dalam membangun Linux, Linus menggunakan
tool-tool dari Free Foundation Software yang berlisensi
GNU. Kemudian untuk menjadikan Linux sebuah sistem
operasi yang utuh, dia memasukkan program-program
yang juga berlisensi GNU.
Secara teknis dan singkat dapat dikatakan, Linux adalah
suatu sistem operasi yang bersifat multi user dan
multitasking, yang dapat berjalan di berbagai platform,
termasuk prosesor INTEL 386 dan yang lebih tinggi.
Sistem operasi ini mengimplementasikan standard POSIX .
Linux dapat berinteroperasi secara baik dengan sistem
operasi yang lain, termasuk Apple, Microsoft dan Novell.
Berawal dari sistem operasi Unix dikembangkan dan
diimplementasikan pada tahun 1960-an dan pertama kali
dirilis pada 1970. Faktor ketersediaannya dan
kompatibilitasnya yang tinggi menyebabkannya dapat
digunakan, disalin dan dimodifikasi secara luas oleh
institusi-institusi akademis dan pada pebisnis.
Nama Linux sendiri diturunkan dari pencipta
awalnya, LINUS TORVALDS, di Universitas Helsinki,
Finlandia yang sebetulnya mengacu pada kernel dari
suatu sistem operasi. Linux dulunya adalah proyek hobi
yang dikerjakan oleh Linus Torvalds yang memperoleh
inspirasi dari Minix . Minix adalah sistem UNIX kecil yang
dikembangkan oleh Andy Tanenbaum pada tahun 1987.
Minix pada saat itu merupakan suatu proyek pelajaran di
kelasnya waktu itu yang menyerupai sistem UNIX .
Sejarah Linux berkaitan dengan GNU . Proyek GNU yang
mulai pada 1984 memiliki tujuan untuk membuat sebuah
sistem operasi yang kompatibel dengan Unix dan lengkap
dan secara total terdiri atas perangkat lunak bebas. Tahun
1985, Richard Stallman mendirikan Yayasan Perangkat
Lunak Bebas dan mengembangkan Lisensi Publik Umum
GNU (GNU General Public License atau GNU GPL).
Kebanyakan program yang dibutuhkan oleh sebuah
sistem operasi (seperti pustaka, kompiler, penyunting
teks, shell Unix dan sistem jendela) diselesaikan pada
awal tahun 1990-an, walaupun elemen-elemen tingkat
rendah seperti device driver, jurik dan kernel masih belum
selesai pada saat itu.
Linux versi 0.01 dikerjakan sekitar bulan Agustus 1991 .
Kemudian pada bulan Oktober 1991 tanggal 5, Linus
mengumumkan versi resmi Linux, yaitu 0.02 yang hanya
dapat menjalankan bash (GNU Bourne Again Shell ) dan
gcc (GNU C Compiler).
Sekarang Linux adalah sistem UNIX yang lengkap, bisa
digunakan untuk jaringan (networking), pengembangan
software, dan bahkan untuk sehari-hari. Linux telah
digunakan di berbagai domain, dari sistem benam sampai
superkomputer, dan telah mempunyai posisi yang aman
dalam instalasi server web dengan aplikasi LAMP -nya
yang populer. Linux sekarang merupakan alternatif OS
yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan OS
komersial, dengan kemampuan Linux yang setara bahkan
lebih Lingkungan sistem operasi ini termasuk :
Ratusan program termasuk, kompiler, interpreter,
editor dan utilitas
Perangkat bantu yang mendukung konektifitas,
Ethernet, SLIP dan PPP, dan interoperabilitas.
Produk perangkat lunak yang reliabel, termasuk versi
pengembangan terakhir.
Kelompok pengembang yang tersebar di seluruh
dunia yang telah bekerja dan menjadikan
Linux portabel ke suatu platform baru, begitu juga
mendukung komunitas pengguna yang beragam
kebutuhan dan lokasinya dan juga bertindak sebagai team
pengembang sendiri.
Pengembangan kernel Linux masih dilanjutkan oleh
Torvalds, sementara Stallman mengepalai Yayasan
Perangkat Lunak Bebas yang mendukung pengembangan
komponen GNU . Selain itu, banyak individu dan
perusahaan yang mengembangkan komponen non-GNU .
Komunitas Linux menggabungkan dan mendistribusikan
kernel, komponen GNU dan non-GNU dengan perangkat
lunak manajemen paket dalam bentuk distribusi Linux.
LINUX DAN PINGUIN TUX
Tak seperti produk komersial yang lain, Linux tidak
memiliki suatu logo yang terlihat hebat, hanyalah
sebuah burung Penguin yang memperlihatkan sikap
santai ketika berjalan. Logo ini mempunyai asal mula
yang unik, awalnya tidak ada suatu logo yang
menggambarkan trademark dari Linux sampai ketika
Linus ( Sang Penemu ) berlibur ke daerah selatan dan
bertemu dengan seekor linux kecil dan pendek yang
secara tidak sengaja menggigit jarinya. Hal ini
membuatnya demam selama berhari-hari. Kejadian ini
kemudian menginspirasi dirinya untuk memakai penguin
sebagai logonya dengan harapan user menjadi demam
menggunakan sistem operasi yang beliau ciptakan ini.
TUX , nama seekor pinguin yang menjadi logo maskot dari
linux. TUX hasil karya seniman Larry Ewing pada waktu
developer merasakan Linux harus mempunyai logo
trademark ( 1996 ), dan atas usulan James
Hughes dipilihlah nama TUX yang berarti Torvalds UniX .
Lengkap sudah logo dari Linux, berupa penguin dengan
nama TUX. Trademark ini segera didaftarkan untuk
menghindari adanya pemalsuan. Linux terdaftar sebagai
Program sistem operasi ( OS ).
Hingga sekarang logo Linux yaitu Tux sudah terkenal ke
berbagai penjuru dunia. Orang lebih mudah mengenal
segala produk yang berbau Linux hanya dengan melihat
logo yang unik nan lucu hasil kerjasama seluruh
komunitas Linux di seluruh dunia.

Selasa, 28 Juli 2015

Cara instalasi sistem operasi Linux Debian 6.0


LINUX Berbasis Teks adalah sistem operasi yang terkenal
dengan keamananya, dan banyak digunakan oleh server-
server pada sebuah Jaringan. Nah untuk langkah-langkah
penginstalan salah satu sistem operasi Linux berbasis Teks
yakni pada debian 6, adalah sebagai berikut:
✔Pertama kita harus sudah mempersiapkan file SO Debian
6 pada DVD Drive atau pada Flashdisk. ✔Boleh juga kalau file
SO Debian 6 milik sobat berupa ISO, namun perlu diextract
dahulu contohnya dengan PowerISO . ✔Silakan Setting first
✔Boot pada BIOS, isi dengan Storage Device tempat
disimpanya SO Debian 6 agar pada saat Booting sistem
komputer langsung membaca file SO Debian 6 tersebut.
✔Ingat, setelah instalasi selesai dan Debian 6 Teks sedang
digunakan kita tidak bisa menggunakan mouse, kita
hanya bisa menggunakan keyboard.
✔Pada installer Boot Menu langsung pilih saja Instal.
✔Pilih bahasa yang kita inginkan.
✔Pilih lokasi tempat tinggal anda. Jika tidak ada dalam
daftar, kita bisa memilih other.
Pilih benua tempat tinggal kita.
✔Nah barulah sobat bisa memilih negara tempat tinggal kita.
✔Konfigurasi basis standard lokal, pilih United States yang
telah umum digunakan.
✔Pilih keyboard layout yaitu American English yang telah
umum digunakan oleh banyak orang.
✔Jika kita diminta untuk memilih primary network interface,
silakan pilih yang eth0.
✔Selanjutnya akan ada proses configure the network, jika
terjadi kegagalan abaikan saja dan klik continue.
✔Selanjutnya memilih metode konfigurasi jaringan. Karena
SO Linux Debian ini akan kita gunakan untuk sebuah
jaringan, maka kita perlu untuk konfigurasi jaringan.
✔ Maka pilih configure network manualy. ✔Kita harus tau aturan
pemberian IP Address untuk konfigurasi ini. Jika kita tidak
membutuhkan konfigurasi ini, maka kita bisa melewatinya
dengan memilih do not configure the network at this time.
Silakan masukan IP Address sesuai dengan keinginan kita.
Contohnya dengan IP Address kelas C seperti
192.168.100.23
✔Biasanya netmask akan terisi otomastis. Jika tidak terisi
otomatis, silakan isi secara manual. Contohnya netmask
untuk kelas C 255.255.255.0
Gateway juga biasanya terisi otomatis. Jika tidak terisi
otomastis, kita masukan Network ID seperti IP Address
namun segmen terakhir atau Host ID ubah dengan angka 1.
Contoh pada gateway dengan mengacu pada IP Address
yang telah saya buat 192.168.100.1
Begitupun Name Server Address akan terisi otomatis. Jika
tidak isi saja sama dengan Gateway, atau sama dengan IP
Address yang digunakan server.
Isi hostname dengan nama apapun yang kita sukai. Pada
windows hostname adalah computer name. Mengerti kan?
Saya akan contohkan hostname: debian.
Domain bisa kita isi dengan hostname dengan diakhiri
dengan sebuah domain (.com, .net, .sch, .org dll). Contoh:
debian.net
✔Isi root password. Root password adalah password untuk
super user pada SO yang saat ini sobat instalkan.
✔Superuser itu seperti Administrator pada SO Windows.
✔Masukan kembali root password yang telah kita buat
untuk verifikasi.
✔Masukan nama lengkap untuk user baru.
✔Masukan username sesuai dengan keinginan kita. Agar
lebih mudah, masukan saja nama depan kita.
✔Masukan password untuk user baru yang telah kita buat.
✔Masukan kembali password yang baru kita buat untuk
verifikasi.
✔Konfigurasi zona waktu, pilihlah kota terdekat dengan
tempat tinggal kita Atau pilihlah kota yang sesuai dengan
zona waktu di tempat tinggal sobat.
✔Pada metode pemartisian, pilihlah Guided-use entire disk
untuk membuat seluruh hardisk menjadi partisi. Jika kita
ingin mengatur lebih lanjut atau membuat pastisi lebih dari
satu buah, kita bisa memilih manual.
✔Jika meminta pemilihan disk, pilihlah disk yang kita
inginkan untuk diproses dalam pemartisian.
✔Pada skema pemartisian, pilihlah all files in one partition
untuk menyimpan semua file system pada satu partisi.
Pilihan ini direkomendasikan untuk pengguna baru.
Jika kita telah selesai dalam mengatur pemartisian, maka
pilihlah finish partitioning and write change to disk.
Pada pertanyaan write the change to disk, pilihlah yes untuk
menyimpan pengaturan pemartisian yang telah kita
lakukan.
✔Pada pertanyaan scan another CD or DVD, silakan pilih yes
jika kita mempunyai paket repository lain pada Debian.
Jika tidak punya, pilih saja No.
✔Pada pertanyaan use the netwotk mirror, pilih saja No jika kita tidak akan menggunakan jaringan lain pada SO yang
kita instal.
✔Pada pertanyaan participate in the package survey, pilih
saja No jika kita tidak akan ikut berpartisipasi dalam
survei penggunaan packet.
✔Nah di sinilah bagian yang berbeda dengan penginstalan
Debian 6 GUI. Jika pada Debian 6 GUI dalam software yang
diinstalkan, memilih Grapichal Desktop Environment.
Sedangan pada Debian Teks tidak.
✔Jika kita tidak akan membuat PC yang sedang diinstal ini
sebagai server, maka kita cukup memilih Standard System
Utilities saja.
✔Pada proses selanjutnya tidak akan selama pada
penginstalan Debian 6 GUI. Tunggu hingga proses selesai.
✔Pada pertanyaan instal the GRUB Boot Loader to the master
boot record, pilihlah yes.
✔Nah tidak lama setelah ini proses instalasi pun selesai. Klik
continue dan Debian akan merestart otomatis.
Akan langsung memulai proses Booting, lalu kita login
dengan user dan user password yang telah kita buat.